Oleh :
Peni Widi Hastuti
A. Pendahuluan
Limbah merupakan hasil buangan dari
aktifitas atau
proses produksi dalam kegiatan sehari-hari yang pada konsentrasi
tertentu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan
tepat. Pada dasarnya limbah
dibagi atas limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah
yang dapat membusuk, sedangkan limbah anorganik merupakan limbah yang tidak
dapat membusuk. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai limbah anorganik.
Contoh dari limbah anorganik diantaranya plastik, kayu, botol, kaca, batrei dan lain-lain. Plastik merupakan nama
yang digunakan untuk mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara
garis besar
plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang
bersifat thermoplastic dan yang
bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali
dengan mudah dan dapat diproses dalam bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak
dapat dilunakkan kembali. Seiring dengan perkembangan
teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999
menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995
sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga
dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut
diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya,
peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998)
komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga
adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di
Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap
minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang
dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami,
tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya
akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).
Plastik
juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang
cukup berbahaya
bagi lingkungan. Limbah plastik ini
sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik
itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara
sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa
menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar,
kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di
rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah
plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur
ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung
tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90
kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk
Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung
plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya
yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah
yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia
yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Sebagai contoh di
supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik
sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas
plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Jika limbah
plastik yang berada di lingkungan terus bertambah, sedangkan tindakan untuk
penanggulangan limbah tersebut belum ada. Apakah yang akan terjadi dengan bumi
ini beberapa tahun mendatang ? Disinilah dibutuhkan daya pikir kreatif
bagaimanakah cara mengolah limbah
plastik yang berada di lingkungan
kita menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Di negara Indonesia pada umumnya limbah plastik dari
rumah tangga dimanfaatkan dengan cara pemakaian ulang. Sebagai contoh, wadah
cat dan ember yang sudah tidak terpakai bisa digunakan sebagai pot bunga atau
untuk menanam tanaman bonsai,cabai, tomat dan semacamnya yang memungkinkan
untuk ditanam dalam wadah kecil. Tas kresek juga bisa disimpan dengan rapi dan
pada akhirnya digunakan kembali untuk membungkus. Cara diatas mungkin dirasa kurang
memberi manfaat yang signifikan dalam
mengurangi limbah plastik yang berada
pada lingkungan, karena seperti yang telah disebutkan diatas perkembangan teknologi
semakin mendorong meningkatnya konsumsi plastik oleh masyarakat. Hal tersebut
di atas harus diimbangi dengan
peningkatan pemanfatan plastik secara
tepat. Misalnya saja plastik yang berada dalam lingkungan sekitar kita
maanfaatkan kembali dalam bentuk lain yang lebih menarik atau kita buat kerajinan tangan ,sehingga hal
tersebut akan membuka peluang bisnis yang menguntungkan dan dapat meningkatkan
nilai ekonomis dari plastik tersebut.
B.
Proses Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas Menjadi Kerajinan
Pemanfaatan
limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan
dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan
baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali
(reuse) maupun daur ulang (recycle). Pemanfaatan limbah plastik
dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat
empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri,
antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet,
serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan
tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah
plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,
pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et
al.,1995). Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik
di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan
secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat
dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan
tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.
Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia
(Syafitrie, 2001).
Kerajinan tangan dari sampah plastik merupakan cara yang bisa kita tempuh untuk membuka peluang usaha. Seperti diketahui plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan. Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari plastik atau mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Sampah plastik bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan keuntungan juga dapat mengurangi polusi akibat sampah plastik.
Kerajinan tangan dari sampah plastik merupakan cara yang bisa kita tempuh untuk membuka peluang usaha. Seperti diketahui plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan. Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari plastik atau mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Sampah plastik bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan keuntungan juga dapat mengurangi polusi akibat sampah plastik.
Langkah
awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah adalah memisahkan sampah
kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman
ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu
plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan dipotong-potong seperti pola barang kerajinan
yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan kreasi dan barang yang diinginkan, misalnya
saja kerajinan tangan yang berupa tas. Langkah- langkah yang dapat di
tempuh adalah:
1.
Tas
plastik bekas yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu dicuci
bersih.
2.
Kelompokkan
plastik-plastik tersebut menurut warnanya, biasanya ada hitam, putih, merah,
biru, dsb. (Bisa juga dipisahkan menurut ukuran serta ketebalannya, sehingga bisa
lebih seragam).
3.
Potong
melintang dengan ukuran 15 cm x 40 cm. Ukuran ini bisa diatur sesuai jenis
produk yang ingin dihasilkan.
4.
Tentukan
warna motif yang akan dibuat. Jika menginginkan tas motif merah hitam, maka
plastik warna itu saja yang digunakan.
5.
Kaitkan
potongan-potongan tersebut sehingga membentuk anyaman. Setelah saling terikat
lalu disimpulkan membentuk segi empat. Begitu seterusnya sampai membentuk
lembaran.
6.
Setelah
membentuk lembaran, barulah dipotong/dibentuk lagi sesuai keinginan.
- Langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola
tersebut.
Selain
contoh diatas, kerajinan tangan yang dapat dibuat dari limbah plastik
diantaranya payung yang terbuat dari plastik bekas, bantal hias, dompet, dan
sebagainya. Pada tahap ini diperlukan daya kreativitas yang tinggi dari setiap
individu untuk dapat mengembangkan kreativitasnya, selain hal tersebut keterampilan
menjahit juga di perlukan. Apabila komponen- komponen tersebut dapat terpenuhi
maka usaha pemanfaatkan limbah plastik bekas dapat dijalankan.Saat ini
kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa
disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari
sampah. Dengan menjadi trashion
nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja
kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang
biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
Indonesia sebenarnya mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang sangat
berkualitas, tidak menutup kemungkinan warganya dapat membuat kreativitas yang baik. Pelatihan tentang kecakapan
untuk berkreasi sangat dibutuhkan. Disinilah
peran pemerintah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
masyarakat untuk bertindak kreatif bukan konsumtif. Selain hal tersebut sosialisasi serta pengarahan
mengenai bagaimanakah cara menjaga lingkungan, mengolah sampah dan lain- lain
perlu diadakan. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu produk daur ulang yang dihasilkan tidak menutup
kemungkinan bisa menembus pasar internasional.
C. Manfaat Mendaur Ulang Limbah Plastik Bekas
Kita tentu mengetahui bahwa limbah plastik yang terdapat
pada lingkungan akan berdampak negatif bagi kehidupan apabila tidak ditangani
dengan baik. Dampak negatif tersebut diantaranya
banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai karena banyaknya sampah plastik
yang terdapat didalamnya, berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran lingkungan dan lain- lain. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-
langkah untuk menangani limbah plastik tersebut.
Penanganan limbah plastik tersebut akan
terlaksana apabila sudah adanya kesadaran pada diri masyarakat dan mereka mengetahui tentang manfaat yang akan diperoleh.
Berikut beberapa manfaat dari penanganan limbah plastik:
1)
Penghematan
sumber daya alam
2)
Penghematan
energi
3)
Penghematan
lahan TPA
4)
Lingkungan
asri (bersih, sehat, nyaman)
5)
Mengurangi
pencemaran
1) Penghematan
sumber daya alam
SDA ( Sumber Daya Alam) adalah segala sasuatu yang ada di alam ini yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan manusia. SDA dapat memiliki
berbagai macam bentuk, seperti SDA pertanian, SDA pertambangan, dan lain- lain. Kebanyakan
dari SDA itu merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Ini menandakan bahwa
jika kita terus menerus menggunakan SDA secara berlebihan maka SDA tersebut
akan cepat habis. Tetapi yang menjadi fenomena baru sekarang adalah terjadinya
kelangkaan SDA air, padahal air merupakan SDA yang dapat diperbaharui. Eksploitasi
yang berlebihan dapat merusak SDA. Kelangkaan air bersih bisa kita
lihat di daerah gunung Kidul. Warga di sana sangat kesulitan mencari air
bersih. Hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain dikarenakan adanya
pencemaran pada air sehingga air tidak dapat digunakan untuk kehidupan. Salah
satu penyebabnya adalah sampah plastik yang mencemari sungai. Untuk itu pemanfaatan
plastik dengan cara mendaur ulang diharapkan mampu mengurangi pencemaran air
tersebut dan SDA dapat dihemat.
2) Penghematan
Energi
Program pendaur-ulangan plastik biasanya paling
banyak mengumpulkan plastik kode 1, polyethylene
terepthalate (PET). Biasanya digunakan sebagai botol minuman, PET didaur ulang menjadi produk karpet
dan jaket. Pendaur-ulangan PET
menghabiskan 1/10 energi untuk membuat botol plastik baru dari bahan mentah.
Proses daur ulang dapat menyimpan energi lebih banyak, konsumsi sumber daya
alam dan pengaruh lingkungan merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan. Pendaur-ulangan aluminium mengurangi kebutuhan bijih bauksit
agar dapat memenuhi permintaan, mengurangi kerusakan lingkungan disebabkan
karena proses pertambangan. Plastik mungkin tidak dapat didaur ulang
berkali-kali seperti aluminium, namun menemukan kegunaan plastik yang baru
untuk plastik yang direklamais mampu melestarikan minyak tanah (sumber daya tak
terbarukan). Produksi kaca menggunakan bahan mentah yang biasa seperti pasir
kuarsa, namun energi yang disimpan oleh pabrik dengan mendaur ulang kaca mampu
mengurangi emisi karbon.Setelah mengetahui uraian diatas, dapat ditarik keimpulan
bahwa mendaur ulang lebih menghemat energi daripada menciptakan produk baru
dari bahan mentah.
3) Penghematan
Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah plastik merupakan salah satu
limbah yang mempunyai andil cukup besar terhadap tempat pembuangan akhir (TPA).
Pengelolaan sampah plastik yang hanya cukup ditimbun atau dibuang merupakan
pola pikir yang salah. Banyaknya timbunan sampah akan menimbulkan berbagai
macam dampak negatif. Apalagi jika penimbunan tersebut dilakukan dengan memilih
lahan yang tidak tepat, misalnya dekat dengan pemukiman pensduduk, sekolah, dan
lain- lain. Oleh sebab itu pola pikir bahwa pengelolaan sampah hanya dibuang
harus diubah. Tidak selamanya dengan menimbun sampah akan menyelesaikan
masalah. Apalagi plastik, kita tentu mengetahui plastik merupakan bahan yang tidak
dapat terurai. Maka dengan cara didaur ulang atau dimanfaatkan kembali dapat
menghemat lahan TPA.
4) Lingkungan
Asri ( bersih, sehat, nyaman)
Suatu
Lingkungan dapat dikatakan asri apabila memnuhi syarat bersih, sehat dan nyaman. Lingkungan asri dapat tercipta apabila
lingkungan tersebut bersih dari sampah plastik yang berserakan. Jika lingkungan
tersebut bersih dari sampah, maka akan tercipta lingkungan sehat. Untuk
menciptakan lingkungan yang asri tersebut maka diperlukan beberapa tindakan. Tindakan atau langkah
yang dapat d tempuh diantaranya mengolah sampah yang berada pada lingkungan
menjadi kerajinan
atau barang yang bernilai ekonomis. Jika sampah plastik di lingkungan dapat dikurangi
maka lingkungan akan nyaman untuk ditempati.
5)
Mengurangi
Pencemaran
Pencemaran
tanah dan air sangat didominasi oleh sampah plastik. Hal ini disebabakan
konsumsi terhadap plastik tidak terbatas, sedangkan kesadaran akan dampak yang
di timbulkan belum dipahami. Lapisan tanah yang terkontaminasi dengan sampah plastik
menyebabkan rusaknya lapisan humus. Jika lapisan humus pada tanah rusak, tanah
akan sulit ditumbuhi tanaman. Sedangkan air yang terkontaminasi dengan plastik, akan menyebabkan
air tersebut tidak baik untuk dikonsumsi karena mengandung banyak bakteri yang
akan mengancam kesehatan. Dengan
membuat
kreasi dari sampah plastik yang terdapat di lingkungan sekitar kita, bisa sedikit
membantu mengurangi dampak tersebut.
E.
Kesimpulan
Limbah plastik
merupakan salah satu masalah yang
terdapat dalam lingkungan. Hal ini disebabkan karena belum adanya kesadaran
untuk menanggulangi samapah tersebut. Sikap individu yang cenderung tidak
peduli dengan kesehatan lingkungan inilah yang menjadi penyebab pencemaran
lingkungan terus terjadi. Kurangnya pengetahuan mengenai dampak yang akan
ditimbulkan limbah plastik dalam lingkungan juga menjadi salah satu faktor
pendukungnya. Untuk itu diperlukan pematangan sosialisasi serta pendidikan tentang
pengolahan limbah. Selain itu diperlukan juga berbagai tindakan atau upaya
bagaimankah cara menanggulangi limbah tersebut.
Pemanfaatan
limbah plastik merupakan salah satu
upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat
sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Salah satu cara
yang dapat ditempuh dalam pemanfaatan limbah plastik diantaranya adalah dengan membuat kerajinan
tangan. Kerajinan tangan yang dibuat secara kreatif dan inovatif akan meningkatkan nilai ekonomis
dari limbah plastik. Selain itu, upaya pemanfaatan tersebut akan melatih sikap
individu untuk berbuat kreatif. Mereka bisa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan
positif. Dengan cara inilah plastik yang berada pada lingkungan akan
dapat ditekan jumlahnya.
Tidak ada kata terlambat
untuk memulai sesuatu yang baik. Mulailah dari diri kita pribadi, dengan upaya sadar memanfaatkan
limbah yang terdapat di lingkungan
sekitar kita. Kemudian ajaklah orang- orang disekitar kita untuk membuat kerajinan
tangan dengan memanfaatkan limbah plastik
yang berada pada lingkungan. Dengan
cara tersebut maka kita dapat menyalurkan kreatifitas yang kita miliki. Selain
itu lingkungan akan tetap terjaga keindahan serta tidak menutup kemungkinan
kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Sedikit usaha yang kita lakukan akan
sangat bermanfaat untuk menjaga bumi dari kerusakan.
Daftar Referensi
29
Desember 2011
http//www.google.com/ Baratha Kalbuaji, 02 Januari 2012
http//www.google.com/
Pemanfaatan Limbah Plastik, Wikipedia Bahasa Indonesia, 02 Januari 2012
http//nationalgeographic.com, Hemat Energi dengan Daur Ulang.
HOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER
BalasHapusbagus niii terus berkembang yaaa thank's
BalasHapusMy blog
Jual pallet plastik
BalasHapusPallet plastik bekas