Rabu, 26 Desember 2012

BENGKUANG SI PUTIH KAYA MANFAAT

*
-->
Oleh: Peni Widi Hastuti

Bengkuang bukan sekedar pemutih kulit. Antioksidan yang ada pada bahan panganan ini bersifat anti kanker dan mampu mencegah penyakit degeneratif lainnya. Bengkuan bisa juga dipakai untuk mengatasi wasir dan demam. Tanaman bengkuang tergolong ke dalam suku polong-polongan atau Fabacae. Dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut bengkuang adalah umbi (cormus) dari tanaman bengkuang (pachyrrhizus erosus). Bengkuang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar utuh atau sebagai bagian dari rujak, asinan, manisan, salad, koktail atau jus. Penambahan madu dan jeruk nipis diyakini dapat mencegah sariawan. Selain sebagai bahan pangan, umbi bengkuang scara tradisional juga sangat dikenal dalam dunia kecantikan, yaitu sebagai masker kecantikan dan menyegarkan kulit. Di kedidupan modern saat ini, masker bengkuang telah dipasarkan dalam bentuk bubuk siap pakai.

Berawal dari Ambon
Menurut sejarahnya, tanaman bengkuang berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan, khususnya daerah Meksiko. Awalnya tanaman bengkuang dianggap sebagai obat-obatan oleh suku Az-tec terutama karena manfaat bijinya. Selanjutnya oleh bangsa spanyol, bengkuang disebarkan ke daerah Filipina. Kedatangan Spanyol ke Asian pada abad ke-17 tersebut mempunyai andil besar dalam menyebarkan tanaman bengkuang hingga ke seluruh negara Asia dan Pasifik. Tanaman masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon. Berwaal dari Ambon, bengkuang kemudian dibudidayakan ke seluruh pelosok negeri ini. Sentra produksi bengkuang saat ini adalah Jawa, Madura dan di beberapa daerah lain terutama di dataran rendah. Dalam [praktik budidaya, tanaman bengkuang sering di tanam di sela-sela tanaman lada. Hal ini dikarenakan akar tanaman bengkuang memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dan udara. Dengan kondisi berbagai iklim khususnya tropis basah, bengkuang dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Keberadaan tanaman bengkuang yang dapat memfiksasi nitrogen membuat suplai nitrogen bagi tanaman lada tercukupi, sehinggatidak perlu penambahan unsur nitrogendari luar (berupa pupuk urea).
Bengkuang merupakan tanaman merambat, berdaun majemuk dengan tiga anak daun. Buganya bersusun menghasilkan buah benrbentuk polong, berisi emapat sampai sembilan biji dan berbulu halus. Tanaman bengkuang merupakan tanaman tahunan yang menghasilkan umbi akar dengan bentuk membulat seperti gasing. Kulit umbi tipis dan berwarna kuning pucat. Bagian dalam umbi berwarna putih, mengandung air dan rasanya manis. Umbi bengkuang tidak tahan suhu rendah, sehingga mudah mengalami kerusakan. Karena itu umbi setidaknya disimpan pada temapat kering bersuhu maksimal 16°C. Penyimpanan pada suhu yang sesuai akan membuat bengkuang tahan sekitar 2 bulan.

Mineral dan Vitamin C
Umbi merupakan bagian yang dikonsumsi dari tanaman bengkuang. Bagian dalam umbi mengandung gula, pati dan oligosakarida yang dikenal dengan nama inulin. Uniknya, inulin tidak dapat segera diasup oleh tubuh sebagai sumber gula, tetapi perlu proses pemecahan lebih lanjut oleh enzim inulinase. Sifat inulin ini sangat berguna untuk aplikasi produk bagi penderita diabetes melitus maupun yang sedang berdiet rendah kalori. Umbi bengkuang sering dikonsumsi karena dinggap memberi efek segar. Efek ini muncul karena kandungan air pada umbi yamg cukup tinggi, yaitu sekitar 86 hingga 90 persen. Kadar airyanng tinggi dapat menggantikan cairan tubuh, sehingga kita mersa segar. Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi serta kalsium. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100g), memungkinkan bengkuang digunakn sebagai sumber antioksidan yang potensialuntuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degenaritif.

Sebagai Obat Luar Dalam
Hippocrates seorang filsuf yunani kuno pernah menyatakan let food be your medicine (gunakanlah makanan sebagai obatmu). Salah satu bahan pangan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bengkuang. Banyaknya khasiat dalam bengkuangtidak hanya enak dinikmati sebagai bahan pangan, tetapi juga bermanfaat sebagai obat. Komposisi kimia yang sedemikan rupa memungkinkan umbi bengkuang untuk digunakan sebagai obat, baik obat luar maupun obat dalam. Sebgai obat luar, bengkuang terlebih dahulu harus dihaluskan dan ditempelkan di bagian-bagian tubuh tertentu. Untuk pengobatan dalam, bengkuang dapat mengatasi berbagai penyakit seperti diabetes, demam, eksim, sriawan da wasir. Selain umbi bagian tanaman lainnya yang dapat digunakan sebagai obat adalah akar, biji, dan tangkainya. Untuk pengidap diabetes, bengkuang dapat diparut, disaring kemudian diminum bagian cairannya dua kali sehari. Walaupun bengkuang memiliki famakologis sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti demam, penyakit kulit, dan nyeri perut tumbuhan ini juga berbahaya karena mengandung racun di bagian biji dan daunnya. Penggunaan pada bagian biji dan daun perlu diwaspadai agar tidak terjadi keracunan.


Identik dengan Pemutih Kulit
Bengkuang tidak hanya digunakan pada bidang kesehatan dan pangan, bengkuang juga digunakan pada produk-produk kecantikan.bagian akar atau umbi bengkuang dimanfaatkan sebagai bedak dingin untuk perawatan wajah, sehingga wajah terlihat lebih segar, halus dan putih. Manfaatnya sebagai kosmetik, membuat bengkuang identik dengan efek pemutihan kulit. Bengkuang dalam bentuk ramuan masker dipercaya dapat menghaluskan, memutihkan serta menghilangkan flek atau noda hitam pada wajah.

Pengganti Terapi sulih Hormon
Tingginya tingkat penyakit penyakit kronis di kalangan wanita pasca menopouse menyebabkan semakin banyaknya pemakaian terapi sulih hormon (hormon replacement therapy), yaitu dengan menggunakan hormon estrogen. Sejatinya sulih hormon estrigen harus dipikirkan baik-baik. Sebuah studi menunjukkan bahwa terapi tersebut dalam waktu lama akan menyebabkan risiko kanker tertentu, khususnya kanker payudara dan kanker rahim. Isoflavon memiliki struktur kimia yang hampir sama dengan estrogen, serta memiliki kemampuan untuk berkaitan dengan reseptor estrogen yang terdapat di dalam sel. Isoflavon sering disebut fitoestrogen, yaitu esterogen yang berasal dari nabati (tanaman). Senyawa isoflavon telah dilaporkan memiliki aktivitas estrogenik. Itulah sebabnya, isoflavon dapat digunakan sebagai terapi nonhormonal atau alternatif untuk terapi sulih hormon estrogen. Belakangan diketahui isoflavon tidak hanya terdapat pada kedelai, tetapi pada bahan pangan lainnya seperti umbi bengkuang.
Isoflavon telah terbukti mampu memberikan efek farmakoligis, seperti: 1) mengurangi risiko kanker payudara, ovarium, dan kanker prostat, 2) menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kolesterol baik (HDL), 3) menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, 4) bersifat antimutagenis (mencegah mutasi gen), serta 5) mencegah osteoporosis pada wanita pasca menopause.
                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar