Rabu, 19 Desember 2012

Untukmu Ayah dan Bundaku


Oleh: Peni Widi Hastuti

Panas, menyengat dan membara
Teriknya matahari membakar kulitmu
Butiran peluh selalu mengalir di tubuhmu
Begitu deras bagaikan ombak menyapu karang

Tak pernah sedikitpun kulihat rasa lelah
Tak pernah aku mendengar kau mengeluh
Dan tak pernah sekalipun kudapati rasa sesal
Untuk siapakah semua itu?

Saat sejenak kau terhenti
Slalu kulihat senyum indah di wajahmu
Begitu tulus dan penuh harapan
Tergores di wajah yang mulai keriput termakan usia

Aku mulai merenung mencari jawaban
Kucoba membaca arti dari tulusnya senyummu
Memahami setiap untaian doamu
Dan kini akupun mengerti..

Dalam diam aku meminta
Dalam hening aku berdoa
Tuhan panjangkanlah umurnya
Bahagiakanlah hidupnya karena ku tak rela jika ia terluka
*
Tuhan kuatkanlah hatinya
Lapangkanlah jalannya
Aku sangat menyayanginya
Yang tercinta ayah dan bunda..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar